Sabtu sore 2 orang teman mampir ke rumah , Aku diajak ke Jakarta untuk ikut Aksi Demo di depan Gedung DPR RI , aku bingung, mau ikut, istri di rumah lagi sibuk bikin pesenan snack, kasihan kalo nggak ada yang bantu, lagipula kondisiku juga agak kurang fit. terpaksa aku tidak bisa ikut. Penasaran ingin tau hasil dari aksi demo tersebut , aku googling , berita berikut kupetik dari http://www.poskota.co.id/berita-terkini/2011/06/20/ .

Para perangkat desa tersebut menyatakan kesal dengan belum adanya kepastian dari anggota DPR RI perihal pengesahan Rancangan Undang-undang Perangkat Desa. Intinya, pendemo mendesak agar 10 persen dari APBN dialokasikan ke pemerintahan desa.
Kendaraan water canon yang terparkir di dalam halaman gedung DPR pun langsung bergerak untuk menghadang demonstran yang mulai merangsak naik pagar, begitu pula dengan kendaraan anti huru hara polisi.
Massa yang mulai brutal, ketua umum Parade Nusantara Sudir Santosa S Sudir yang berada di dalam gedung DPR RI berbicara dengan DPD RI dan Badan Legislatif (Baleg) DPR RI pun langsung ke luar menemui massa di luar gedung DPR RI.
Mengendarai sepeda motor ia pun bergegas untuk menenangkan ribuan massa yang sudah dari tengah hari berdemo di depan gerbang utama DPR RI. “Saudara-saudaraku senasib sepenanggungan. Komando saya ambil alih langsung, tadinya saya di dalam untuk menyelesaikan masalah-masalah kita, tetapi pembicaraan saya terganggu dengan adanya laporan di luar sini, sehingga saya pun datang ke mari. Tolong tenang dan jangan bikin kericuhan,” teriak Sudir dengan alat pengeras.Sudir pun menjelaskan, hari ini (Senin 20/6) merupakan hari yang sangat bersejarah, di mana setelah 11 tahun perangkat desa terombang-ambing dalam ketidakpastian, hari ini merupakan sebuah kemenangan bagi perangkat desa karena berhasil menekan Kementerian Dalam Negeri untuk segera menyerahkan Draf RUU perangkat desa kepada DPR.“Saat ini sudah terjadi sejarah di mana para perangkat desa, berhasil mem-bypass birokrasi untuk RUU Perangkat Desa dari Mendagri.

Diantara aksi massa, mereka juga menunjukkan aksi kesenian Trenggalek, Jawa Timur, yakni aksi saling cambuk. Aksi pendemo ini praktis arus lalulintas di jalur Lambat, Jalan Jenderal Gatot Subroto, dari arah Cawang menuju Slipi, Jakarta Barat.
No comments:
Post a Comment