Kondisi jalan yang semacam itu tentu saja membuat para penggunanya mengeluh, mengumpat, memaki dan membuat kesimpulan sendiri sendiri.
Letupan letupan , buih buih, riak riak kekecewaan dari mereka mulai nampak, dengan berbagai macam bentuk pelampiasan. Di beberapa ruas jalan yang hampir tidak dapat dilewati kendaraan, di tengah jalan ditanami pohon pisang berkalungkuan tulisan " Selamat datang di Kawasan Hutan Lindung " , Jalan Bejad Rakyat Mlarat " , " Sukseskan Program Pisangisasi Jalan " , " Jalan ini di kontrakan " dan banyak lagi kata kata pedas merupakan kritikan pada Pemerintah yang dianggap kurang memikirkan sarana jalan. Tidak ketinggalan di media media elektronik, lewat Radio, situs jejaring sosial face book, ramai membicarakan jalan yang tak kunjung di perbaiki bahkan pernah beberapa perwakilan masyarakat berunjuk rasa di Depan kantor Bupati.
Bagaimana Pemerintah Daerah Menyikapi hal tersebut, tentu saja letupan letupan kecil tersebut membuat gerah dan risi di kalangan para petinggi negeri ini.
Musim berganti kemarau. Beberapa ruas jalan mulai diadakan perbaikan. di titik titik lokasi yang paling parah mulai diadakan perbaikan. Termasuk Ruas Jalan Penatusan Desa Jatisari mendapatkan Alokasi Dana sejumlah kurang lebih 250 juta untuk jalan sepanjang 2 Km. Hanya berupa pengarugan. Jalan Penatusan sekarang bukan lagi Jalan aspal hot mix yang mulus, namun berubah menjadi jalan berbatu, karena perbaikan hanya berupa pengarugan. Tapi kami masih bersyukur, karena lobang lobang yang menganga di sepanjang jalan kini sudah bisa tertutup. Mungkin untuk tahapan Hotmix nya akan di laksanakan pada tahun berikutnya. semoga, kita tunggu saja. Sementara ini kita harus puas dengan jalan berbatu dan berdebu.
Letupan letupan , buih buih, riak riak kekecewaan dari mereka mulai nampak, dengan berbagai macam bentuk pelampiasan. Di beberapa ruas jalan yang hampir tidak dapat dilewati kendaraan, di tengah jalan ditanami pohon pisang berkalungkuan tulisan " Selamat datang di Kawasan Hutan Lindung " , Jalan Bejad Rakyat Mlarat " , " Sukseskan Program Pisangisasi Jalan " , " Jalan ini di kontrakan " dan banyak lagi kata kata pedas merupakan kritikan pada Pemerintah yang dianggap kurang memikirkan sarana jalan. Tidak ketinggalan di media media elektronik, lewat Radio, situs jejaring sosial face book, ramai membicarakan jalan yang tak kunjung di perbaiki bahkan pernah beberapa perwakilan masyarakat berunjuk rasa di Depan kantor Bupati.
Bagaimana Pemerintah Daerah Menyikapi hal tersebut, tentu saja letupan letupan kecil tersebut membuat gerah dan risi di kalangan para petinggi negeri ini.
Musim berganti kemarau. Beberapa ruas jalan mulai diadakan perbaikan. di titik titik lokasi yang paling parah mulai diadakan perbaikan. Termasuk Ruas Jalan Penatusan Desa Jatisari mendapatkan Alokasi Dana sejumlah kurang lebih 250 juta untuk jalan sepanjang 2 Km. Hanya berupa pengarugan. Jalan Penatusan sekarang bukan lagi Jalan aspal hot mix yang mulus, namun berubah menjadi jalan berbatu, karena perbaikan hanya berupa pengarugan. Tapi kami masih bersyukur, karena lobang lobang yang menganga di sepanjang jalan kini sudah bisa tertutup. Mungkin untuk tahapan Hotmix nya akan di laksanakan pada tahun berikutnya. semoga, kita tunggu saja. Sementara ini kita harus puas dengan jalan berbatu dan berdebu.
No comments:
Post a Comment